Kajati Sulsel Memprakarsai Pelaksanaan Haul Akbar Syekh Yusuf ( Tuanya Salamaka)
Makassar, Kabar polisi online-- Bertempat di Lingkungan Makam Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani di Jalan Syech Yusuf Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, dilaksanakan HAUL AKBAR SYEKH YUSUF AL-MAKASSARI (TUANTA SALAMAKA) Kamis (25/05/2023).
Kegiatan Haul Akbar ini diinisiasi oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Leonard Eben Ezer Simanjuntak sehubungan dengan rangkaian peringatan Ulang Tahun Persatuan Jaksa Indonesia ke-72 tahun 2023 dan menyambut Hari Bhakti Adyaksa Ke-63 Tahun 2023.
Pada kegiatan Haul Akbar Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka ini dihadiri Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Zet Tadung Allo, SH., MH, para Asisten Kejati SulSel, ,Para Kepala Kejaksaan Negeri se-Sulawesi Selatan, Bupati Gowa Dr. Adnan purichta ichsan, SH., MH. beserta para Forkopimda Kabupaten Gowa.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gowa, Ketua MUI Kab. Gowa, KH Abubakar Paka, Ketua NU kab Gowa Drs. H. Jabbar Hijaz Dg Sanre, Ketua Muhammadiyah Kab. Gowa H. Ardan Ilyas, SPd., MA dan Tokoh-tokoh mayarakat serta masyarakat Sulawesi Selatan, Habib Alwi Bin Ilyas Assegaf membawakan tausyiah
tampil membawakan tausiyah.
Kajati SulSel Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam sambutannya mengatakan, bahwa Haul Akbar Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka dIlaksanakan sebagai wujud Penghormatan, Kekaguman dan kebanggaan serta mengingatkan kita untuk mengenang sekaligus meneladani Kehidupan beliau yang sarat dengan keteladanan dalam menyebarkan Islam. Menjunjung ninggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, Perjuangan beliau melawan Penjajahan VOC Belanda.
Selain menyebarkan agama Islam, Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka juga berada dalam barisan Sultan Abu Al-Fath abdul fattah melawan penjajahan VOC belanda.
Setelah Sultan Abu Al-Fath Abdul Fattah tertangkap oleh melanda maka Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka memimpin pasukan dari Banten, Makassar, dan tanah Sunda melawan kekuatan VOC dengan taktik perang gerilya yang sangat merepotkan belanda, hingga pada akhirnya VOC Belanda yang dipimpin oleh Van Happel dapat menangkap Syekh Yusuf pada Tanggal 14 Desember 1663 kemudian ditahan di Cirebon, lalu dipindahkan ke Srilanka selanjutnya dibuang ke tempat pengasingan yang lebih jauh di Afrika Selatan hingga wafat pada Tahun 1699.
Atas jasa-jasa dan perjuangannya tersebut, Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka tidak saja mendapat anugrah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Namun, juga Pahlawan bagi Afrika Selatan yang mengharumkan nama makassar yang kita banggakan ini.
“Saya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan sebagai Memprakarsai kegiatan ini, mengajak seluruh anggota Persaja yang baru saja memperingati hari ulang tahun ke-72 tahun serta menyambut Hari Bhakti Adhyaksa ke-63 tahun, untuk meneladani nilai-nilai kehidupan universal yang diwariskan oleh yang mulia Syekh Yusuf dalam melaksanakan tugas sebagai penegak hukum berupa akhlak yang mulia, pribadi yang santun, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, serta menjauhkan diri dari perilaku hidup yang mempertontonkan kemewahan duniawi," jelasnya
Ditambahkan juga, hal ini sejalan dengan peringatan Jaksa Agung RI untuk senantiasa menerapkan pola hidup sederhana dan menghindari gaya hidup hedonis sebagaimana Instruksi Jaksa Agung Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana.
Leonard Eben Ezer Simanjuntak juga menekankan agar menjadikan haul akbar ini, sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja, menjaga integritas kepribadian dan tidak melakukan perbuatan tercela dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan, yang dapat merusak citra dan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga Kejaksaan RI.
Pada akhir sambutannya Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyampaikan ucapan Terima Kasih dan Penghargaan yang Setinggi-tingginya kepada Keluarga Besar Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka, Panitia Pelaksana dan semua pihak yang telah turut berpartisipasi sehingga acara Haul Akbar Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka dapat berjalan dengan baik dan lancar.
"Saya selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan beserta jajaran menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyelenggaraan kegiatan ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan." Ujar Kejati Sulsel.
Laporan : Herman.