Maros, Kabar Polisi online-- Sebagai Wujud keseriusan pemerintah kabupaten Maros dalam penanganan dan pencegahan stunting dengan berbagai program telah dilakukan.
Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maros (DP3ADALDUKKB) Menggelar acara Rapat koordinasi Tim Pencatatan Penurunan Stunting TTPS Tingkat Kabupaten Maros, Senin (21 Agustus 2023)
ketua Panitia pelaksana kepala Bidang pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Muh Gazali,Spd.,MM mengatakan, tujuan utama dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penyelesaian laporan TPPS Semester 1 Tahun 2023 kab Maros, serta melakukan Kajian yang menjadi bahan pembahasan dari masing-masing bidang dalam tim TPPS Kabupaten maros.
Dijelaskan juga Gazali, bahwa Peserta kegiatan Rapat Koordinasi TPPS Kab Maros kali di ikuti Sebanyak 80 orang terdiri dari, Kepala OPD terkait, stekholder, Lintas sektor yang terlibat dalam tim percepatan penurunan stunting kab Maros termasuk Technikal Assitem Satgas Stunting kab Maros, IPKB, serta forum Genre Kab Maros.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maros.
Kadis DP3ADALDUKKB Andi Zulkifli Riswan Akbar , S.STP, Mewakili Ketua TIM percepatan Penurunan Stunting Kab Maros dalam Sambutannya Ketua TIM TPPS H.Suhartina Bohari yang dibacakan Oleh, Andi Zulkifli Mengatakan, Peraturan Presiden mengarahkan pada peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitive di kemetrian/lembaga, pemerintah daerah Provinsi, kabupaten dan pemerintah desa.
Anggara pelaksanaan kegiatan dari semua pihak yang tergabung dalam TIM TPPS Kabupaten Maros menjadi sinergi dan konvergen, maka dipandang perlu dan penting melakukan Rapat Koordinasi dengan melibatkan semua pihak seperti stakeholder,lintas sector dan beberapa OPD terkait.
Andi Zulkifli menambahkan, Peningkatan kualitas manusia Indonesi merupakan salah-satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan salah satu Indikator dan target adalah prevelens stunting pada Balita yaitu 14% pada tahun 2024, yang mana untuk Kabupaten Maros, target penurunan stunting sampai tahun 2024 adalah di angka 18,16% dari angka paravelensi Stunting berdasarkan SSGI Tahun 2022 Sebesar 30,1%.
Hal senada dikatakan yang Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Sul-sel Sekretaris Badan Dr. faisal Fahmi. SKM. Mkes dalam sambutannya menyampaikan, bahwa untuk Mempersiapkan generasi emas 2045 bukan hal mudah.
Menurutnya , stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak dibawah usia dua tahun di Indonesia.
Kondisi tersebut lanjutnya, harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045
Awal tahun 2021, Pemerintah Indonesia menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Presiden Joko Widodo menunjuk BKKBN menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting.
" BKKBN memiliki tugas diantaranya Penyediaan data beresiko Stunting yang tiap tahun dilakukan Verivikasi Keluarga Beresiko Stunting, Melakukan Pendampingan yang dilakukan oleh TIM TPK yang terdapat di desa/kelurahan serat melakukan audit Kasus Stunting," paparnya.
Faisal Berharap Agar sinergi dan Komitmen Mulai dari pusat sampai ke tingkat desa tetap terjalin agar target yang telah ditetapkan tercapai.
Laporan: Herman.