Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Komisi III DPR Uji Calon Pimpinan dan Pengawas KPK, Frederik Kalalembang Soroti OTT Sebagai Strategi Utama

Senin, 18 November 2024 | November 18, 2024 WIB | Last Updated 2024-11-18T14:03:39Z

Anggota DPR RI Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang


Jakarta, Kabar Polisi
– Komisi III DPR RI memulai proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 10 calon pimpinan (capim) dan 10 calon dewan pengawas (cadewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (18/11/2024). Proses ini dijadwalkan berlangsung hingga 21 November 2024.




Dalam sesi tersebut, anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengangkat pertanyaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT), metode yang kerap menjadi sorotan sebagai langkah utama KPK dalam pemberantasan korupsi. Frederik mempertanyakan alasan KPK lebih memilih OTT meskipun telah memiliki dua alat bukti yang cukup untuk melakukan pemanggilan tersangka.

“Kita tahu KPK sering mengedepankan OTT. Padahal, dua alat bukti sering kali sudah ada. Kenapa tidak dilakukan pemanggilan saja? Apa sebenarnya keunggulan OTT dibanding metode lain?” tanya Frederik saat sesi uji kelayakan.

Komisi I DPR RI Gelar Rapat Dengar Pendapat dengan BSSN: Dorong Regulasi Pengawasan Siber dan Jaringan
Frederik Kalalembang Desak Menkomdigi Usut Tuntas Modus Judi Online Pakai Pulsa
Menanggapi hal tersebut, Komjen Polisi Setyo Budiyanto, calon pimpinan KPK yang pertama menjalani uji kelayakan, menegaskan pentingnya OTT sebagai salah satu pintu masuk untuk mengungkap kasus korupsi yang lebih besar.

“Menurut kami, OTT itu masih sangat diperlukan. Ini adalah pintu masuk yang sering kali membuka jaringan kasus yang lebih luas dan kompleks,” jelas Setyo di hadapan anggota Komisi III DPR.

Setyo juga menambahkan bahwa OTT telah terbukti menjadi metode efektif dalam mengungkap praktik korupsi yang sulit dijangkau hanya dengan pemanggilan tersangka.

Daftar Calon Pimpinan KPK
Komisi III DPR telah menetapkan 10 nama capim KPK yang akan diuji:
1. Agus Joko Pramono (Wakil Ketua BPK periode 2019-2023)
2. Ahmad Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman periode 2016-2020)
3. Djoko Poerwanto (Kapolda Kalteng)
4. Fitroh Rohcahyanto (Mantan Direktur Penuntutan KPK)
5. Ibnu Basuki Widodo (Hakim Pengadilan Tinggi Manado)
6. Ida Budhiati (Mantan Anggota DKPP)
7. Johanis Tanak (Wakil Ketua KPK periode 2019-2024)
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata (Mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI)
9. Poengky Indarti (Mantan Komisioner Kompolnas)
10. Setyo Budiyanto (Irjen Kementan)

Daftar Calon Dewan Pengawas KPK
Sementara itu, 10 nama calon dewan pengawas KPK yang diajukan adalah:
1. Benny Jozua Mamoto (Mantan Ketua Harian Kompolnas)
2. Chisca Mirawati (Anggota Asosiasi Bank Asing)
3. Elly Fariani (Mantan Irjen Kemkominfo)
4. Gusrizal (Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin)
5. Hamdi Hassyarbaini (Presiden Komisaris Superbank)
6. Heru Kreshna Reza (Komisaris Independen PT Asuransi Kredit Indonesia)
7. Iskandar Mz (Mantan Direktur Tipikor Mabes Polri)
8. Mirwazi (Kabid Pemberantasan Narkoba BNN Aceh)
9. Sumpeno (Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta)
10. Wisnu Baroto (Staf Ahli Jaksa Agung Muda Bidang Tipidum).

Proses uji kelayakan ini diharapkan menghasilkan pimpinan dan dewan pengawas yang mampu menjaga integritas serta memperkuat langkah pemberantasan korupsi di Indonesia. (*)

Editor : Andi Eka/Andi A Effendy
Sumber : Lintas Terkini 

×
Berita Terbaru Update